Selasa, 01 November 2011

Surat Wasiat

Wak Penot teman dekat Wak Delima di rawat di rumah sakit. Menurut dokternya, asmanya sudah kronis hingga perlu dipasangi selang oksigen.
Sudah beberapa hari dia tidak bicara dan seperti orang koma. Dikira sudah menjelang ajal, anaknya memanggil Wak Delima agar ikut mendoakannya.
Selagi Wak Delima berdoa, tiba-tiba Wak Penot menggap-menggap tidak bisa bernapas, mukanya pucat, tangannya bergetar.
Dengan bahasa isyarat Wak Penot minta diambilkan kertas dan alat tulis. Dengan sisa-sisa tenaganya Wak Penot menulis surat dan diberikan kepada Wak Delima.
Sambil terus berdoa Wak Delima langsung menyimpan surat tersebut tanpa membacanya, karena pikirnya tidak tega membaca surat wasiat tersebut didepan Wak Penot.
Tak lama kemudian Wak Penot meninggal dunia. Pada malam hari ketujuh meninggalnya Wak Penot, Wak Delima diundang untuk datang dan membawakan do'a. Selesai memimpin do'a, Wak Delima berbicara.. : "saudara-saudara sekalian, ini ada surat wasiat dari almarhum Wak Penot yang belum sempat saya sampaikan, yang isinya saya tidak tau pasti, mungkin nasehat untuk anak cucunya semua. Mari sama-sama kita baca suratnya.
Kemudian Wak Delima membaca surat tersebut, yang ternyata berbunyi:
"Delima jangan berdiri disitu....!! Jangan injak selang oksigenku..!!"
Wak Delima : " Haah.....??? Maaf aku gak sengaja...!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar