Jumat, 04 November 2011

Hasrat Belantara

Wak Delima yang seorang pilot,pesawat yang dia bawa dari Jakarta menuju Medan terjatuh di belantara hutan Bukit Barisan.
Untungnya Wak Delima selamat, namun dia berada di pedalaman rimba belantara. Sudah tiga bulan di hutan belantara Wak Delima masih bisa bertahan, dia makan buah-buah dan umbian juga berburu hewan-hewan kecil disana.
Cuma kebutuhan biologisnya sudah mulai mengusik jiwa dan raganya. Beberapa waktu kemudian Wak Delima melihat seekor kuda liar Gayo lagi berlarian didekatnya. Timbul ide liarnya. "GAK ADA WANITA KUDAPUN JADILAH."
Di kejarnya kuda itu, tetapi setiap kuda didekati langsung menendangnya. Begitulah berhari-hari.. "Nasib... Nasib..! jangankan wanita, kudapun tak ada yang mau."
Luar biasa memang gugusan Bulit Barisan ini, belum ada setahun sudah jatuh lagi pesawat dekat dengan lokasi Wak Delima jatuh.
Kemudian Wak Delima mendekat dan memeriksa satu persatu pesawat tersebut, semua penumpang tewas ditempat, kecuali seorang pramugari yang selamat. Wak Delima pun merawatnya dengan baik.
Tak lama kemudian pramugari itu siuman, "namaku Eroh bang aku pramugari pesawat itu" Eroh mengenalkan diri.
Wak Delima :"Namaku Delima, pesawatku lebih dulu jatuh."
Mak Eroh :"Abang sudah menyelamatkan nyawaku,Aku berhutang budi."
Wak Delima :"Jangan gitulah, inikan kewajiban bagi sesama untuk saling membantu."
Mak Eroh :"Benar bang, aku sekarang milik abang,apapun abang minta aku rela!!" (upaya Mak Eroh membalas budi).
Wak Delima :"Betul yang kamu bilang itu..!??" (Kesempatan untuk menuntaskan hasrat terpendam).
Mak Eroh :"Betul bang aku rela, rela untuk abang. Disuruh dan diapain aja pun aku rela!!"
Wak Delima :" Baiklah...!! Tolong pegangin kaki kuda itu, masih penasaran kali aku dibuatnya...!!!"
Mak Eroh :"!!!!!!???"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar